Senin, 02 Mei 2011

Diskusi tentang benda bersejarah di Kerinci-net

Penemuan benda bersejarah di Tanah Kerinci akan membuka sedikit tabir ttg keberadaan nenek moyang orang Kerinci, asal muasalnya dan alamnya.

Semoga penemuan ini ditindaklanjuti dengan hal-hal yg bermanfaat dan berkelanjutan.

— In Kerinci-net@yahoogroups.com, adi prayogi wrote:
>
> Assalamualaikum,
>
> kak Edo, tadi aku k perpus dan ketemu proceeding IAGI 1982 judulnyo “Terbentuknya Danau Kerinci Purba Kaitannya dengan Formasi Pengasih Di Sumatra’ oleh Ricardo Pardede. Sayang, untuk skripsi pak Wimpy (1977) ga ktemu, cuma ketemu judul dan daerah penelitian beliau di Sungai Liuk tentang gravity.
>
> dari paper tersebut,
> Luas danau kerinci purba 2-12.5 km dengan arah Tenggara-Baratlaut dan panjang 45 km (btul kato kak Edo, mungkin klo dikimak minin, kliatan bukit sebelah barat dan bukit sebelah timur basuo di Mukai Tinggi..itu ujung paling barat, sampai ke daerah Bukit Binteng). Danau yang ada sekarang sudah tentu bagian yang terdalam dari danau purba. Kedudukan tertinggi dari Formasi Pengasih (endapan danau yang menunjukkan kedalaman danau purba) dapat dijumpai di Desa Lubuk Paku dan Temiai yaitu 880mdpl.
>
> Urut-urutan pembentukan danau Kerinci purba
> 1. Pembentukan Terban (Graben)
> Graben miring kearah tenggara, bentuk memanjang tenggara barat laut.
> 2. Kegiatan Gunungapi
> Adanya kegiatan gunungapi komplek bukit Binteng, Bukit Sirih, Bukit resi, dan Bukit Ulumayang yang materialnya mengalir ke arah timur laut sebagai pembendung di bagian tenggara terban, sekitar Lubuk paku dan muara sungai Temiai.
> 3. Terbentuklah danau Kerinci Purba.
>
> Diakhir paper tersebut,adalah hal yang sangat perlu untuk diketahui
>
> – dataran lembah kerinci yang ditempati Danau Kerinci sekarang diapait oleh 2 JALUR SESAR AKTIF, yakni sesar sungai penuh dan sungai Labu.
> -Batang Merangin dengan dinding terjal, tinggi mencapai 150m, merupakan satu-satunya sungai yang mengalirkan danau Kerinci, mengalir pada jalur sesar aktif dan berdekatan dengan jalur kegiatan gunungapi G. Kunyit-G.Sumbing
>
> btw, lokasi pembangunan PLTA di sebelah mananya ya??sudahkah dikaji kondisi geologinya??endapan gunungapi adalah endapan yang mudah longsor apalagi ditambah sedikit ‘goyangan’ dan penggundulan hutan…
>
> Silahkan ditambahkan oleh senior2 geologist (kak Edo atau Bang Akmal),
>
> Insyaallah skripsi pak Wimpy segera menyusul.
>
> utk Kak edo:
> Kak, dulu aku ado peta seismotectonic sungai penuh (insyaallah masih ado). disitu ngebahas sebaran gempa dan kerusakan yang mungkin dihasilkannya)tapi sayang dalam bentuk hardcopy dan berukuran besar jadi agak susah untuk discan.
>
> Salam hangat,
>
> AdiPrayogi

From: Kerinci-net@yahoogroups.com On Behalf Of Edward, Syafron
Sent: Friday, April 18, 2008 9:11 AM
To: Kerinci-net@yahoogroups.com
Subject: Geologi Danau Kerinci (was:RE: Balasan: [Kerinci-net] Benda Sejarah)

Dulu saya pernah punya Paper mengenai Genesis Danau Kerinci dari
Proceeding IAGI, di paper tersebut diungkapkan data dan fakta akurat
mengenai Evolusi Danau Kerinci, nanti saya coba cari lagi papernya dan
Insya Allah diforward ke milist ini kalau sudah dapat.

Intinya, Danau Kerinci yang kita lihat sekarang adalah sisa dari Danau
Kerinci Purba yang dulu luasnya adalah seluas dataran Kerinci Sekarang.

Danau Kerinci Purba terbentuk karena adanya pergeseran Batuan (sesar)
yang merupakan segmen dari Sesar Sumatera. Dataran Kerinci terbentuk
bersamaan dengan Terbentuknya Sesar Sumatra yaitu pada kisaran Umur 10-5
Juta tahun yang lalu. Sesar Sumatra terdiri dari banyak segmen. Di
Segmen Muara Labuh-Kerinci, Sesar ini bergerak Turun sehingga terbentuk
cekungan yang dalam geologi dinamakan Pull-Apart Basin. Cekungan ini
lalu diisi oleh air yang membentuk Danau Kerinci Purba.

Luasnya danau Kerinci purba bisa dibuktikan dari Endapan Danau yang ada
di Daerah Siulak sampai Daerah Sanggaran Agung, kalau kita melintas dari
Sanggaran Agung kearah Jujun, maka kita akan lihat endapan danau
ditebing kiri jalan yang berwarna abu-abu kemerahan. Lalu dalamnya Danau
Kerinci Purba bisa diperkirakan dari tingginya Tanah Cogok yang ada di
Ujung Pasir, Koto Petai, Koto Iman, Sebukar, Semerah dan Bunga Tanjung.
Kalau kita jalan dari Sungai Penuh ke sanggaran agung, maka kita akan
lihat Tanah Cogok tersebut dikanan jalan didaerah Sebukar sampai Koto
Iman. Semua tanah tersebut adalah endapan Danau Kerinci Purba (hal ini
juga bisa dilihat di google earth), jadi bisa dibayangkan berapa
dalamnya Danau Kerinci Purba tersebut.

Danau Kerinci Purba jebol didaerah Sanggaran Agung karena adanya patahan
batuan baru didaerah tersebut yang memanjang sampai Merangin dan terus
ke Muara Imat..

Sebenarnya ceritanya masih panjang tapi Segitu aja dulu biar
penasaran..hehe

Nanti dilanjutkan kalau papernya sudah ketemu lagi…

Salam Geowisata
edo

— In Kerinci-net@yahoogroups.com, “Edward, Syafron” wrote:
>
> Wo Denil dan rekan kerinci-net.
>
> Kisah Geologi Kerinci itu sangatlah Dahsyat, dan kalau kita bisa
> mengemasnya dengan baik, hal tersebut bisa menjadi potensi yang sangat
> baik untuk Geowisata, seperti halnya banyak objek wisata di US dan UK,
> Wisatawan tidak hanya diajak menikmati keindahan alam tapi juga kisah
> geologi dengan segala proses yang membentuk keindahan tersebut.
>
> Ada rule of thumb didunia Geologi: Semakin Indah alam suatu wilayah,
> maka semakin Dinamis dan dahsyat proses Geologi yang telah dan sedang
> terjadi diwilayah tersebut.
>
> Positifnya untuk Kerinci adalah, keindahan alamnya yang mengagumkan,
> tapi negatifnya adalah potensi bencana Geologi yang sangat besar.
>
> Kembali kepotensi Geowisata, Wisatawan dari luar negeri dan juga saya
> yakin wisatawan domestik yang berpendidikan pastilah tidak hanya
> tertarik dengan keindahan alam tapi jauh dari itu adalah mereka ingin
> tahu apa sebenarnya cerita dibalik keindahan itu baik cerita budayanya
> maupun cerita Geologinya.
> Kalau kita berkunjung ke Grand Canyon, US atau Objek wisata geologi
> lainnya di US dan UK, kita selalu mendapati papan penerangan tentang
> kisah geologi yang menerangkan kejadian yang terjadi. meskipun selama
> ini yang saya amati, papan penerangan itu selalu dipenuhi oleh wisatawan
> asal US atau Eropa sementara wisatwan asal Asia, lebih tertarik untuk
> foto-foto sebagai kenang-kenangan pulang kampung.
>
> DI Tangkuban Perahu, Bandung juga sudah ada hal seperti ini, dan
> kelihatannya minat masyarakat untuk membacanya sangat tinggi, cara
> penyampaian informasi geologinya juga sudah disesuaikan dengan kandungan
> lokal yaitu dengan memasukkan kisah sangkuriang didalammnya sehingga
> cukup menarik bagi wisatwan domestik yang biasanya lebih tertarik kepada
> cerita-cerita yang berbau mistik daripada kisah nyata geologi.
>
> apapun bentuknya, saya kira hal ini merupakan potensi yang sangat baik
> untuk dikembangkan di Kerinci….
>
> saya secara pribadi siap mendukung secara aktif..
>
> salam
> edo
>
— In Kerinci-net@yahoogroups.com, Akmal wrote:
>
> Soal Barang purbakala, BUKAN urusannya Pemda je….
> Yang lebih berkompetan yaitu Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala
> Jambi……. saya gak tau balai ini masih satu atap dengan Balai
> Arkeologi di Palembang pa gak…
>
> Salam
> Akmal
>
> pragienanta falzi wrote:
> >
> > salut! dan trus smangat!
> >
> > mugo2 dgn adonyo tmuan dan tmuan dan trus tmuan barang sejarah,
> > kito jugo smakin tau mano rumah kito. krn kalo kito dak tau mano rumah
> > kito, mako kito idak tau pulo ndak balek kemano.
> >
> > ((samo2 seatap rumahnyo dgn nabi Adam, pilkada ndak bemusuh jugo,
> > apolah arti dunio bagi kamai yg idak berado, hehee))
> >
> > Om, Moenir!
> > tolong kayo kato ke masyarakat kincai,
> > kalo ado tmuan2 barang sejarah, langsung lapor ke badan arkeologi yg
> > lebih kompeten be.
> > sbab kalo lapor ke pemda kincai percuma, apolagi taun ini. pjabat agi
> > sibuk ngurus pilkada, memperjuangkan dinasti yg ado, biar idak orang
> > baru yg menang. sbab kalo orang baru yg mnang, mako kasus2 dinasti yg
> > minin bisa tekuak spanjong jalan, heheee.. pisS!!
> >
> >
> > */Musnardi Moenir non_lahar@…/* wrote:
> >
> > all
> >
> > Ditemukan lagi benda sejarah
> >
> > Salam
> >
> > Musnardi Moenir
> >
> >
> > Harian Jambi Ekspress
> > Petani Temukan Benda Bersejarah, Diduga Berasal dari Abad IX
> > Monday, 14 April 2008
> > *SUNGAIPENUH *– Petani di Kabupaten Kerinci kembali menemukan
> > benda bersejarah di dalam ladangnya. Penemuan benda bersejarah
> > yang diduga berasal dari abad IX Masehi itu merupakan rentetan
> > dari penemuan sebelumnya yakni Oktober 2007. Benda bersejarah itu
> > ditemukan di Renah Malayang Desa Lolo Gedang, Kecamatan Gunung
> > Raya. Benda-benada itu berupa tempayang, kendi, tembaga yang
> > ditemukan di ladang milik Afdal warga setempat.
> > Untuk bisa sampai di lokasi penemuan benda bersejarah itu memang
> > agak sulit. Lantaran harus berjalan kaki menyelesuri jalan kecil
> > sepanjang 2 KM dari jalan desa. Benda bersejarah itu persis berada
> > di dalam ladang milik Afdal yang ditanami kulit manis dan tanaman
> > cabe. Di lokasi penanaman cabe inilah ditemukan benda bersejarah itu.
> > Menurut keterangan Afdal, dirinya menemukan benda bersejarah ini
> > secara tidak sengaja pada Oktober 2007 lalu. Ketika itu dirinya
> > sedang menggali sumur untuk menampung air guna menyiram tanaman
> > cabe di ladang. Belum sempat dirinya menggali lebih dalam hanya
> > baru 100 CM penggalian, cangkulnya sempat menyentuh sebuah benda.
> > “Cangkul saya menyentuh sebuah benda. Lalu saya berhenti.
> > Kemudian saya amati ternyata benda itu berupa tempayan. Penggalian
> > terus saya lakukan ternyata ditemukan juga berupa kendi dan
> > tembaga,� terang Afdal, kepada koran ini Minggu (13/4) kemarin.
> > Tidak lama setelah penemuan benda itu, dirinya bersama masyarakat
> > setempat melaporkan ke Balai Arkeologi di Palembang. Kemudian tim
> > dari Arkeolagi Tri Marhaini dengan 3 orang anggota, pada Jumat
> > (4/4) lalu datang ke lokasi dan menemukan pula benda bersejarah ini.
> > Masih dari penuturan Afdal, petugas dari Arkeologi
> > setiba di lokasi kembali menggali sebanyak 10 lubang di sekitar
> > lokasi penemuan awal masing-masing lubang yang digali berukuran
> > 2×2 meter dengan kedalaman 150 cm. Untuk membantu penggalian,
> > mereka mempekerjakan 10 orang penduduk setempat. Dari 10 lubang
> > yang digali berhasil ditemukan berupa 8 unit tempayan dengan
> > berbagai ukuran. Dalam tempayan itu ada satu buah buli-buli dan 2
> > coin berhias bunga. Ada juga perunggu, tombak, kendi serta tulang
> > belulang manusia yang sudah hancur.
> > Ditemukannya benda bersejarah itu memang cukup beralasan apalagi
> > satu desa sekitarnya yakni di Desa Lolo Gedang, juga terdapat
> > bukti sejarah berupa Batu Gong yang berukuran panjang 2 meter
> > dengan diamater 50 cm berbentuk lonjong, bergambarkan gong dan
> > relief orang menari. “Biasanya dari titik Batu Gong ke arah
> > Selatan hingga 1,5 KM sudah bisa dipastikan ada benda-benda
> > bersejarah yang terkubur. Di Kerinci hanya ada dua buah Batu Gong.
> > Pertama di Lolo Gedang dan di Muak. Tempayan yang ditemukan ini
> > sama bentuknya dengan tempayan yang ditemukan di daerah Giri
> > Manuk, Jawa Barat, Lahat, Merangin, Sumbar, Taiwan dan Filipina,�
> > jelsa Afdal menirukan ucapan Tri Marhaini.
> > Dari pengakuan Afdal lagi, di ladang miliknya juga
> > pernah ditemukan emas batangan pada tahun 1999. Hanya saja emas
> > batangan yang ditemukan petani tersebut tiak diketahui berapa
> > beratnya. Pada kesempatan yang sama Kepada Desa Lolo Gedang Kamil
> > mengakui bahwa dirinya juga sudah melaporkan penemuan benda
> > bersejarah itu kepada Pemkab Kerinci melalui Dinas Pariwisata.
> > Hanya saja belum ada tanggapan dari Dinas Pariwisata Kerinci.
> > “Kita sudah laporkan ke Dinas Pariwisata namun belum ada
> > tanggapan. Kita hanya mengkhawaitirkan jika benda-benda
> > peninggalan abad IX ini yang terdapat di ladang milik masyarakat
> > jika tidak ada perlindungan dari pemerintah dikhawatirkan akan
> > hilang dan dicuri orang,� tandas Kades Kamil. *(wdo)*

source: http://kerinci1net.wordpress.com/2009/01/03/benda-bersejarah-diduga-berasal-dari-abad-ix/#comment-12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar