SEJARAH SINGKAT

KRONOLOGIS PEMBENTUKAN
KOTA SUNGAI PENUH

1. Keputusan Pemerintah Kerajaan Belanda (Government Besluit) Nomor 13 tanggal 3 Nopember 1909, Sungaipenuh ditunjuk sebagai Ibukota.
2. Aspirasi masyarakat membentuk Kota Sungaipenuh sejak Tahun 1970-an.
3. Perkembangan Kota Sungaipenuh tidak efektif dikelola hanya oleh Pemerintah Kecamatan
4. Kota Sungaipenuh merupakan kota terpadat kedua di Propinsi Jambi setelah Kota Jambi.
5. PP Nomor 129 tahun 2000 tentang persyaratan pembentukan dan kriteria pemekaran, penghapusan dan penggabungan daerah
6. Untuk peningkatan pelayanan publik dan percepatan pembangunan.
7. Hasil penelitian oleh Prof. Dr. Sadu Wasistiono,MS (Pasca Sarjana IPDN) tahun 2005 yang menyatakan bahwa Kabupaten Kerinci layak untuk dimekarkan

Dasar Hukum

1. UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
2. UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. UU No. 25 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Sungai Penuh
4. PP no. 8 Tahun 2008 tentang Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
5. Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

Sumber: http://www.sungaipenuhkota.go.id

KRONOLOGIS PROYEK PLTA KERINCI

GAMBARAN UMUM

Memenuhi kebutuhan energi listrik tidak saja untuk Propinsi Jambi, tetapi juga untuk seluruh propinsi se Sumatera melalui jaringan interkoneksi ke sistem PLN wilayah II, III dan IV.

Untuk penanggulangan defisit Daya / krisis Listrik di Pulau Sumatera saat ini

Dengan perkiraan kebutuhan listrik di ketiga wilayah PLN yang diperkirakan sebesar 10.480 Giga watt Hourse (GWH), maka Pembangunan PLTA Kerinci Tirta Energi sangat mendesak untuk dilaksanakan.

Membantu mengurangi permasalahan tenaga kerja dan pengangguran.

Proyek PLTA Kerinci tirta Energi Pertama Kali diidetifikasi dalam Hydro power Pontesial Study (HPPS) yang dilaksanakan oleh Konsultan Nippon Koei Co., Ltd tahun 1981 SAMPAI TAHUN 1983.

Studi kelayakan dilaksanakan pada tahun 1995, yang pendanaannya dari Asian Development Bank (ADB).

DEsain Rinci dilaksanakan oleh Konsultan Nippon Koei Company tahun 1996 DENGAN HASIL PLTA Kerinci Tirta Energi Layak Untuk dikembangkan.

2000-2005

Kemudian ditindaklanjuti MoU antara PT. PLN (Persero) dan Statkraf SF sebagai “Strategic Partner”Melalui kerjasama dengan pola Joint Ventura antara PT. PLN (Persero), StatkRaft dan PT. BinAtek Nusantara, yang dituangkan dalam Head of agreement ditandatangani, TANGGAL 12 Nopember 1997 dan ditindaklanjuti MoA pada tanggal 5 November 2000.

Surat dari Gubernur Jambi ke Presiden untuk percepatan pengembangan PLTA Merangin.

Surat dari Gubernur Jambi ke PLN untuk ingin menjadi bagian dari usaha patungan dalam pengembangan PLTA

2005-SEKARANG

MENGINGAT MOA TERSEBUT TELAH HABIS MASA BERLAKU, dan belum mendapatkan agreement pinjaman, MAKA dilakukan KERJASAMA DENGAN PT. BUKAKA dengan izin PRINSIP dari bapak gubernur jambi nomor 67131.21 / 413 / 1371 / i / bappeda tanggal 13 september 2005.

Setelah mendapatkan izin dari Gubernur, maka dilakukan tahapan sebagai berikut :

1. Survey Lanjutan
2. Perubahan Desain Awal menjadi 180 MW
3. Setelah melakukan itu maka di lakukan peresmian pembangunan oleh Gubernur Jambi pada tanggal 25 Mei 2007.

Setelah dilakukan Peresmian tahapan berikutnya yang dilakukan pihak BUKAKA adalah :

1. Penyusunan Amda
2. Pembebasan Lahan
3. Pembuatan Akses
4. Pembuatan Lokasi Camp

POLEMIK PERIZINAN

Namun di tengah perjalanan proses pembangunan terjadi polemik, dimana muncul TRANS GROUPyang mengklaim bahwa mereka telah mengantongi izin dari Pemerintah Pusat, dimana hal ini menyebabkan terhentinya pembangunan PLTA Kerinci sampai saat ini.

PEMINAT LAIN

Sekarang ini Pemerintah Kabupaten Kerinci juga mendapat tawaran untuk pengembangan pembangunan PLTA Kerinci dari PT BAJRA DAYA SWARNA UTAMA dari Jakarta

Sumber: Paparan Wakil Bupati Kerinci pada acara Pertemuan dengan PT. INDOKOEI INTERNATIONAL

Tanggal 23 April 2010

IMK Bogor site Terwujud

Imk Bogor Kini mempunyai situs resmi untuk mencari dan saling berbagi cerita dan berita ke seluruh dunia... hahahaha