Selasa, 26 April 2011

Lagi, Dewan ”Bernyanyi” Soal Lokasi Ibu Kota

Jambi Barat
Ditulis oleh FANDA YOSEFTHA, Kerinci
Rabu, 20 April 2011 17:34
Desak Proses Pembangunan setelah Adanya SKPP

Photobucket

DPRD Kabupaten Kerinci kembali ”bernyanyi” terkait rencana pembangunan lokasi ibu kota Kabupaten Kerinci yang terletak di Bukit Tengah, Kecamatan Siulak. Dalam keterangan persnya di Gedung DPRD kemarin (19/4), Ketua DPRD Kabupaten Kerinci Liberty menyebutkan, pihaknya mendesak Bupati Kerinci Murasman untuk menunda pembangunan lokasi ibu kota hingga adanya kepastian surat keputusan peraturan pemerintah (SKPP) dan Surat Keputusan Kementerian Dalam Negeri.
“Kami tidak mau bertanggung jawab sebelum diterbitkannya SKPP. Silahkan bupati yang bertanggung jawab jika tetap melanjutkan pembangunan tersebut,” tegasnya yang didampingi sejumlah pimpinan dan anggota DPRD lainnya.

Lantas, kenapa DPRD menyetujui anggaran untuk pembangunan tersebut? Menurut politisi dari PAN itu, disetujuinya anggaran tersebut, karena pihaknya sudah melakukan studi banding di beberapa daerah pemekaran. Namun, di dalam APBD tersebut, dewan memberikan tanda bintang dengan maksud dana tersebut bisa digunakan apabila SKPP-nya sudah ada.

“Kita memberikan tanda bintang, kita tidak mau dikait-kaitkan kalau ada masalah di kemudian hari,” tegasnya.

Secara rinci, Liberty menjelaskan anggaran yang disetujui tersebut untuk persiapan pendirian lokasi ibu kota. Pertama, anggaran untuk penyusunan detail tata ruang kawasan sebesar Rp 370 juta. Selanjutnya, anggaran untuk penyusunan detail tata bangunan dan lingkungan Rp Rp 226 juta.

Ketiga, kata Liberty, yakni anggaran untuk pembangunan sarana dan prasarana perumahan dan lingkungan sebesar Rp 2,09 miliar. Keempat, anggaran pembangunan jalan dan jembatan dari dana DPDF (dana luncuran pusat) sebesar Rp 5,96 miliar.

Kemudian, anggaran untuk pematangan lahan komplek perkantoran sebesar Rp 2 miliar. Peningkatan jalan komplek perkantoran sebesar Rp 1 M dan terakhir anggaran untuk pembangunan kantor bupati, DPPKA, Bappeda sebesar Rp 900 juta serta rumah dinas wakil bupati dan sekda sebesar Rp 750 juta.

”Kita sudah konsultasikan dengan pemprov, mereka meminta perencanaannya menunggu provinsi,” cetus Wakil Ketua DPRD Irmanto.

Sebelumnya, Bupati Kerinci Murasman mengakui bahwa pelaksanaan pembangunan pusat perkantoran tidak ada kendala lagi. Bahkan, kata dia, direncanakan, Kamis (5/5) mendatang akan dilakukan peletakan batu pertama oleh Gubernur Jambi Hasan Basri Agus sekaligus membuka acara MTQ tingkat Provinsi Jambi ke-41 di Kabupaten Kerinci.

”Untuk peletakan batu pertama dilakukan oleh gubernur sesuai dengan jadwalnya. Untuk lokasi tidak ada kendala lagi,” ujar Murasman beberapa waktu lalu. (*)

Sumber: http://www.jambi-independent.co.id/jio/index.php?option=com_content&view=article&id=12467:lagi-dewan-bernyanyi-soal-lokasi-ibu-kota&catid=2:jambibarat&Itemid=4

1 komentar:

  1. Ibu kota di Siulak, iluk nia bagi uhang mudik. Kasian bagi uhang kito dilie, lah jauh nian mereka baurusan.Bayangkan, lah malinteh pulo di kota nan lamo (Sungi Pnoh). Tapi mungkin pilihan idak banyak. ituh konsekuensi sabuah perubahan. Pertanyaannyo ngan pentan dijuak, apo ngan didapat uhang itu dingan pemekaran inih! Ituh nan harus dipikie pamarintah kito mini. OK!

    BalasHapus